Cimb - WABAH hama ulat yang menyebar di sejumlah negara di selatan Afrika mengancam ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
"Mungkin tinggal menunggu waktu saja sebelum sebagian besar wilayah terkena dampak," demikian David Phiri, koordinator sub-regional untuk Afrika wilayah selatan FAO, seperti dilansir dari AFP.
Kini Uganda di Afrika Timur terkena dampak ulat perusak tanaman. Republik Uganda adalah sebuah negara yang mendapat julukan "Mtiara Afrika" dari Winston Churchill ini berbatasan dengan Kenya di sebelah timur, Sudan di utara, Republik Demokratik Kongo di barat, Rwanda di barat daya, dan Tanzania serta Danau Victoria di selatan. Nama negara ini berasal dari kerajaan Buganda yang wilayahnya dahulu mencakup bagian selatan Uganda. Uganda terbagi kepada 70 distrik.
Pemerintah Uganda telah mengumumkan serangan wabah ulat perusak tanaman di bagian timur negeri tersebut. Menteri Pertanian Uganda Vincent Ssempijja poker cimb, saat berbicara dalam acara peluncuran laporan kondisi keamanan pangan di negeri tersebut mendesak petani agar tetap tenang sementara berbagai langkah tengah dicari untuk memberantas hama ulat itu.
"Kami sudah cukup siap dan tim kami telah dikerahkan untuk mengevaluasi wabah tersebut dan memastikan tindakan pengendalian yang diperlukan," ujar Ssempijja.
Menambah parah krisis pangan
Menurut harian milik negara New Vision, ulat yang tidak diketahui asal usulnya telah diidentifikasi di sedikitnya 20 distrik yang diketahui sebagai daerah penghasil jagung.
Banyak ilmuwan, kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip Xinhua poker cimb, melakukan penelitian terkait asal-usul ulat tersebut apakah sama dengan fall armyworm (sejenis ulat grayak) yang telah merusak pertanian di setidaknya delapan negara Afrika.
Nama armyworm diambil dari kebiasaan hewan tersebut berbaris dalam jumlah banyak seperti tentara, saat hewan tersebut mencari makanan. Hama itu memakan daun dan pucuk, dan hanya meninggalkan tangkai rapuh dan endapan berwarna coklat saat ulat itu berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain.
Fall armyworm menyerang pertanian Uganda saat negeri itu mengalami dampak kekeringan panjang yang mengakibatkan gagal panen serta menyulut krisis pangan.
Banyak ahli memperingatkan jika tak ada tindakan dalam waktu dekat, ulat tersebut bisa menambah parah krisis pangan. Fall armyworm adalah hama yang relatif baru dari Amerika, yang kemunculannya di Benua Afrika pertama kali dilaporkan di Sao Tome dan Principe sekitar Januari 2016, kata Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Lembaga dunia itu mengatakan hama tersebut diketahui mengakibatkan kerusakan besar tanaman sampai 73 persen tergantung atas kondisi yang ada dan sulit dikendalikan dengan satu jenis pestisida saja, terutama ketika hama itu telah mencapai tahap pengembangan tempayak.
Posting Komentar