BERITA TERKINI SEPUTAR INDONESIA MEDAN
CIMB NIAGA - Beberapa pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang membuka stand di arena Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2017 merasa resah dengan terjadinya aksi jambret di depan arena pameran terbesar produk UKM Sumatera Utara tersebut.
Wakil Ketua Forda UKM Sumatera Utara, Harun kepada wartawan, Selasa (11/4) menjelaskan, kejadiannya memang bukan di arena PRSU, tapi upaya penjambretan yang terjadi ketika para pekerja UKM tengah menunggu angkutan di depan arena PRSU setelah selesai melaksanakan pameran.
Seperti yang baru dialami binaan Forda UKM asal Kabupaten Langkat, Meri Erika ketika menumpangi becak bermotor, tas sandangnya ditarik paksa oleh dua pelaku mengendarai sepeda motor.
Beruntung ketika itu tas sandangnya yang berisi uang dan surat berharga tidak berhasil dilarikan pelaku. Akan tetapi akibat kejadian ini, korban merasa sangat trauma.
Upaya penjambretan juga dialami Ida yang menjaga stand sepatu di Paviliun Langkat. Ia juga nyaris jadi korban ketika menunggu jemputan mobil di depan arena PRSU. Ketika itu, tas sandang korban juga ditarik paksa pelaku, tapi gagal dan pelaku melarikan diri.
Bahkan salah seorang pengrajin kursi rotan beberapa waktu yang lalu jadi korban penjambretan, sehingga terpaksa merelakan tasnya yang berisikan uang, handphone dan suratsurat berharga lainnya dilarikan pelaku.
Harun dalam kesempatan itu mengharapkan kepada Poldasu dan Polrestabes Medan dapat memberikan rasa aman kepada pengunjung maupun para pelaku UKM yang baru selesai melaksanakan pameran di arena PRSU.
“Kami mensinyalir kawanan pelaku memanfaatkan suasana ramai di PRSU untuk melakukan tindak kejahatan, ungkapnya.
Sebab, kalau kondisi ini dibiarkan, akan menjadi preseden buruk bahwa sekitar lokasi PRSU kurang aman dan sangat meresahkan warga. “Diharapkan polisi melakukan patroli rutin sampai selesainya pelaksanaan pameran setiap malamnya sehingga warga merasa aman, nyaman dan menyenangkan ketika berada di arena tersebut,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Yayasan PRSU, Sugiat Santoso ketika dihubungi, menyampaikan bahwa kondusivitas dan keamanan lokasi pameran terjaga dengan baik.
Sampai sejauh ini, ungkapnya pihak penyelenggara belum menerima laporan dari masyarakat yang menjadi korban pencurian.
“Bahkan untuk meningkatkan keamanan selama pelaksanaan PRSU, kami menambah jumlah petugas sekuriti mencapai 50 persen dibandingkan jumlah sebelumnya guna memberikan rasa aman kepada pengunjung. Jumlah petugas keamanan seperti polisi dan TNI juga lebih banyak dari sebelumnya,” kata Sugiat.
Begitupun Sugiat tetap berharap kepada warga atapun peserta pameran untuk segera melaporkan kepada petugas keamanan jika menjadi korban tindakan kriminal di arena PRSU.
Sebab ajang ini merupakan ikon kebanggaan Sumatera Utara dan kita semua harus memberikan dukungan agar pelaksanaannya dapat berjalan aman, lancar, meriah dan memberikan hasil positif dalam pembangunan daerah.
Posting Komentar